Maret 29, 2024

Ketika membuka sebuah sekolah SMK, yang harus dipikirkan secara matang adalah bagaimana memilih jurusan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pemilihan jurusan merupakan titik krusial yang harus dihadapi oleh para pengelola sekolah karena dengan memilih jurusan yang tepat dan langka, memungkinkan generasi usia sekolah menengah bisa mewujudkan mimpi-mimpi untuk masa depan melalui jalur pendidikan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Mengapa memilih SMK? Pertanyaan sederhana ini menjadi penting dan selalu bercokol dalam diri setiap pelaku pendidikan. Ketika merancang pembukaan SMK Insan Teratai, pertanyaan yang sama muncul, mengapa memilih SMK terus menggema dalam lingkup sekolah Insan Teratai.

Insan Teratai, sebuah sekolah yang mengambil nama bunga teratai, bunga yang kurang diperhitungkan oleh mereka yang haus akan keindahan bunga. Tetapi pada teratai yang selalu memancarkan keindahan kembang pada lumpur-lumpur yang merendamnya, memberikan energi untuk bangkit mengumbar kembang agar para penikmat bunga tahu, ia juga merupakan bagian dari keindahan itu. Seperti teratai, Yayasan Insan Teratai Sejati, berusaha untuk bangkit bersama generasi muda meniti jalan panjang dalam meraih masa depan melalui  SMK Insan Teratai. Ada tiga program yang akan diterapkan pada SMK Insan Teratai, yakni Bisnis dan Manajemen, Teknologi dan Rekayasa, Agribisnis dan Agroteknologi.

Dari ketiga program di atas, program Agribisnis merupakan program yang sedikit asing dengan telinga kita sebagai  masyarakat kota. Mengapa keberadaan SMK Insan Teratai yang dikelilingi oleh pabrik-pabrik berskal besar tetapi memilih untuk membuka Agribisnis? Pada tanggal 25 September 2020, ketika terjadi pertemuan melalui zoom meeting, dr. Eddy memaparkan alasan, mengapa dibuka program agribisnis pada SMK Insan Teratai. Kita tahu bahwa pertumbuhan penduduk semakin meningkat dari hari ke hari. Pertumbuhan penduduk yang kian pesat ini memberikan dampak terhadap pelbagai lini kehidupan.

Tahun 2050 diprediksi sebagai puncak ledakan penduduk dan tantangan terbesar yang dihadapi adalah krisis pangan. Siapa yang bisa menyediakan bahan makanan dari ledakan penduduk yang begitu besar? Inilah pertanyaan penting sebagai bahan pergumulan dan bentuk antisipasi dari ledakan penduduk yang bakal terjadi nanti. Menurut dr. Eddy bahwa konsentrasi yang harus dibangun oleh SMK Insan Teratai adalah bidang farming (ternak, sawah) dan manufacturing / pengolahan bahan makanan. Dalam pemaparan materi tentang dunia agribisnis, dr. Eddy melihat Thailand sebagai contoh penting dalam menghidupkan dunia pertanian. Apabila dibandingkan dengan Thailand dari sisi lahan pertanian, Indonesia jauh lebih banyak memiliki lahan pertanian dan lahan-lahan tidur yang belum tergarap. Tetapi mengapa Thailand masih unggul sebagai negara swasembada pangan ketimbang Indonesia yang dijuluki sebagai negara agraris?  

Dunia pertanian tak pernah mati karena setiap hari manusia membutuhkan bahan makanan yang dihasilkan oleh bumi. SMK Insan Teratai akan menyiapkan tenaga-tenaga terdidik untuk terjun dalam agribisnis untuk bisa menjawabi kebutuhan hidup manusia. Siswa/siswi SMK Insan Teratai tidak hanya berteori saja di ruang-ruang kelas tetapi lebih banyak mendalami dunia agribisnis melalui “laboratorium alam” (area pertanian dan peternakan) yang ada di wilayah Sukabumi – Jawa Barat.

Untuk mendukung program agribisnis ini, SMK Insan Teratai akan membangun kerja sama dengan dosen-dosen handal dari Institut Pertanian Bogor. Dengan menyiapkan generasi muda untuk terlibat dalam dunia agribisnis maka perlahan SMK Insan Teratai memberikan sumbangan untuk bangsa dalam mencegah kekurangan pangan pada ledakan pendudukan yang bakal terjadi nanti.***(Valery Kopong)